Fakta Tentang Komodo – Pesona Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak hanya terbatas pada kekayaan alam seperti pantai, gunung, bukit, danau, dsb.
NTT yang dikenal sebagai surga barunya Indonesia, juga memiliki kekayaan alam berupa fauna yang hanya ada di Indonesia.
Tepatnya, fauna yang satu ini hanya dimiliki oleh NTT. Siapa yang tidak pernah mendengar Komodo? Hewan reptil yang masih satu keluarga dengan biawak ini memang selalu istimewa.
Komodo hanya memiliki habibat asli di kawasan Pulau Komodo Tour. Komodo merupakan hewan purba yang sudah ada sejak ratusan hingga ribuan tahun lalu.
Komodo bukanlah hewan lucu yang bisa menjadi kawan bagi manusia. Komodo adalah raja di antara hewan lainnya di NTT.
Komodo merupakan hewan mematikan. Ada banyak fakta yang harus Anda ketahui dari hewan reptil kebanggaan Indonesia yang pernah menjadi nomine 7 keajaiban dunia ini.
Ini Dia 4 Fakta Tentang Komodo
- Si Ora Membuat Kagum Mata Dunia

Di tempat asalnya, Komodo dikenal dengan nama Ora. Ora berarti buaya darat. Eits, tetapi Komodo bukan buaya darat yang meresahkan kaum wanita ya! secara denotatif, masyarakat memanggil Komodo dengan julukan Ora karena si raja reptil yang satu ini memang sama berbahayanya dengan buaya.
Hanya saja Komodo berada di darat. Meski mematikan, Ora tetap menjadi kebanggaan masyarakat NTT. Wibawa Komodo sebagai hewan yang ditakuti memang selalu dipercaya masyarakat tumbuh ke dalam jiwa masyarakat NTT.
Komodo merupakan hewan purba yang tersisa di Indonesia. Raja biawak ini pertama kali ditemukan pada tahun 1912 oleh seorang tentara Belanda, Letnan van Steyn van Hensbroek.
Lalu ia mengirimkan kulit salah satu Komodo yang ditembak mati kepada seorang peneliti termahsyur bernama Peter Ouwens.
Sejak saat itu, mata dunia semakin terbuka dengan uniknya Komodo sebagai hewan purba yang hanya hidup di Indonesia ini. Banyak peneliti yang mencoba utnuk berlomba untuk meneliti Ora.
- Predator Brutal
Komodo merupakan Si Raja yang cukup membuat segan tiap wisatawan yang berkunjung. Bukan tanpa alasan, hewan berdarah daging ini merupakan hewan berbahaya.
Ada banyak fakta tentang komodo yang menyatakan bahwa komodo adalah predator yang cukup brutal. Fakta yang paling terkenal adalah air liur Komodo yang sangat mematikan. Hal ini tidak sepenuhnya benar.
Air liur komodo ternyata hanya memiliki racun dan bakteri berkadar rendah. Komodo mematikan justru dengan adanya bisa yang berada di kelenjar racun yang terletak di rahang bawah. Setelah Komodo menggigit mangsanya, ia akan menyuntikkan racun melalui lidahnya.
Racun Komodo ini akan membuat hewan hingga manusia kehilangan banyak darah, kerusakan jaringan, kelumpuhan, hingga akhirnya ambruk dan menjadi santapan komodo.
Selain mampu menjadi predator terhadap mangsanya, Komodo juga ternyata salah satu hewan kanibal. Komodo dewasa bisa memakan Komodo kecil jika tidak ada mangsa yang bisa disantap.
Oleh karena itu, setelah telur menetas biasanya Komodo kecil akan bersembunyi di atas pohon atau di dalam kotoran mereka sendiri. Hal ini dilakukan untuk menghindari Komodo dewasa yang senantiasa mengintai.
Komodo kecilpun memiliki cara tersendiri saat melewati Komodo dewasa yang sedang makan. Mereka akan berjalan mengelilingi Komodo dewasa untuk menenangkan Komodo yang sedang makan tersebut.
- Kebiasaan Makan dan Berburu yang Unik

Komodo merupakan hewan yang bisa dibilang sangat pemalas. Mereka lebih senang memakan bangkai daripada berburu. Komodo bisa mencium bangkai hingga dari jarak 10 km. Komodo bisa membongkar mayat yang sudah dikuburkan.
Oleh karena itu, penduduk sekitar habibat Komodo mengubur mayat dengan tanah liat lalu ditumpuki batu untuk menghindari pembongkaran oleh Komodo. Selain memakan bangkai, Komodo juga mampu memakan daging hingga tiga perempat bobot badannya sendiri.
Rata-rata Komodo berukuran 2 hingga 3,7 meter dengan bobot mencapai 166kg. Sehingga Komodo mampu menelan hewan seperti kambing bulat-bulat. Tak hanya itu, Komodo mampu membunuh hewan yang besar seperti kerbau.
Walaupun demikian, sistem pencernaan Komodo cenderung lambat. Komodo hanya makan satu kali dalam sebulan. Hal ini dipengaruhi sistem pencernaan Komodo yang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencerna makanan.
Komodo juga terbiasa berjemur di bawah sinar matahari untuk mempercepat proses pencernaan. Komodo akan memuntahkan bagian-bagian yang tidak dapat dicerna dari mangsanya seperti tanduk, gigi, dan rambut.
Komodo juga memiliki cara berburu yang cukup unik. Setelah mencium mangsanya bahkan dari jarak 10km, Komodo akan mengendap-endap dan mengintai mangsanya saat sudah berada di jarak yang dekat.
Kemudian Komodo akan menyergap korbannya tiba-tiba. Serangan tiba-tiba ini akan membuat mangsa tidak siap dan lengah untuk melarikan diri.
Komodo akan segera mencabik bagian tenggorokan mangsanya untuk membuat sang mangsa mati seketika. Komodo memakan mangsanya dalam cabikan yang besar. Tak heran, ia dapat menelan bulat-bulat hewan berukuran kecil seperti kambing.
- Sistem Reproduksi yang Tak Biasa Hingga Partenogenesis
Selain kebiasaan makan dan cara berburu Komodo yang unik, reptil besar ini juga memiliki sistem reproduksi yang berbeda dengan hewan lainnya. Komodo memang hewan penyendiri yang jarang berkumpul dengan Komodo lainnya.
Oleh karena itu, Komodo hanya berkumpul saat makan dan melakukan reproduksi. Musim kawin ini biasanya berlangsung antara bulan Mei hingga Agustus.Komodo juga memiliki kebiasaan yang unik saat musim kawin.
Pejantan akan bertarung memperebutkan betina. Perkelahian berlangsung lama, tak jarang Komodo jantan muntah dan buang air besar selama perkelahian.
Komodo yang menang akan menjulurkan lidahnya kepada Komodo betina untuk menandakan betina tersebut milik sang pemenang.
Tidak seperti spesies kadal lainnya, Komodo bersifat monogami atau hanya memiliki satu pasangan saja. Bahkan Komodo yang memiliki pasangan dianggap cukup jarang, karena sifat aseksual juga dimiliki banyak Komodo.
Fakta tentang komodo betina cenderung bersifat antagonis, sehingga Komodo jantan harus menenangkannya selama proses perkawinan. Lama pengeraman telur Komodo sekitar 8-9 bulan.
Komodo juga mengenal partenogenesis. Partenogenesis berarti adanya kemungkinan betina bertelur tanpa pejantan. Temuan ini pertama kali di temukan di kebun binatang London. Sungai, seekor Komodo asal NTT yang ada di kebun binatang London bertelur setelah dua tahun dipisah dari pejantan.
Partogenesis lalu diteliti saat Flora, salah satu Komodo di kebun binatang London juga bertelur tanpa dibuahi pejantan. Flora tidak pernah melakukan kontak fisik dengan Komodo jantan. Diketahui kedua telur milik Sungai dan Flora tidak dibuahi dari luar melainkan dari tubuh mereka sendiri.
Partogenesis terjadi karena Komodo memiliki kromosom ZW bukan XY seperti hewan lainnya. Kromosom ini memungkinkan pembuahan telur karena perkembangan di dalam tubuh Komodo itu sendiri.
Komodo merupakan hewan kebanggaan Indonesia yang memiliki banyak fakta unik. Komodo tidak hanya sekadar ikon Indonesia. Namun, Komodo juga termasuk hewan langka yang terancam punah.
Sudah sepatutnya Komodo dilindungi agar hewan kebanggaan Indonesia ini tidak musnah. Untuk melihat lebih dekat hewan langka ini, Anda bisa memilih harga paket wisata Komodo agar kunjungan atau liburan Anda ke pulau Komodo terasa lebih nyaman dan berkesan.